Semuanya berulang di musim hujan
Dengan perayaan penuh warna
Pada saat berjalannya waktu
Padahal langit tetap sama gradasi warnanya
Dari terang yang riang hingga temaram teja
Sesekali awan menghadang
Di sela-selanya dilarungkan doa dan harapan
Kita mencoba mengaitkan rencana-rencana kecil
Agar sampai pada dermaga
Namun kita lupa meniupnya
Sehingga akhirnya terbang terbawa angin
Pada akhirnya tiada pesta yang tak usai
Ditanggalkannya semua pernak pernik hiasan
Kehidupan kembali pada rutinitas
Waktu kembali pada fitrahnya, sunyi