Senin, 28 Februari 2022

STRATEGI

Sambil menggerenyitkan dahinya
Ide bertarung di ruang pikir
Matanya nanar 
Sebentar terpejam lain waktu menerawang

Sepenanak nasi kemudian
Seulas senyum licik menghias
Selintas rencana sebuah strategi
Dendam berdarah akan berbalas

Sabtu, 26 Februari 2022

DI BANTARAN SUNGAI

Di rumpun gelagah itu cinta dijual ketengan
Campuran asap kretek dan keringat 
Sedangkan air tetap mengalir coklat sebagai dosa
Sampah pun menghiliri sungai

Di bawah jembatan kita adalah rumah tangga
Dengan listrik menggantung di atas tiang
Di sana anak-anak dilahirkan
Beralas kertas kardus bermain dengan botol plastik

Terkadang air meluap menggenangi
Menyapu setiap jengkal kehidupan
Di atas kita berlindung pada harapan
Di tenda berteduh dari haus dan lapar

Lain ketika hanya bau yang tiba
Bangkai jua hanyut penuju
Kita tetap menanak dan beranak 
Demikian hari berganti di bantaran

Jumat, 25 Februari 2022

BIRU

Dalam biru kita percaya
Demikian mengikuti
Di laut kita biru
Mengejar horizon langit

Beraneka namun biru adanya
Yang pertama adalah awal
Karena air sebagai kehidupan
Maka biru atas namanya; cinta

Dari biru kembali ke warna
Seperti lingkaran
Seperti lingkungan
Setara biru hanyalah bahagia

Kamis, 24 Februari 2022

LAGI, ....PERANG!

Hiruk pikuk ledakan dan jerit adalah orkestrasi
Sebuah requim
Tak jua saudara apa pula sanak
Segenap diincar kematian

Roket-roket membuka jalan
Kendaraan lapis baja melewati perbatasan
Kota yang rusak
Dan kemanusiaan yang terkoyak

Baris panjang pengungsi
Sambil memanggul harapan di pangkuan
Berjalan menjauhi kota
Entah di mana akan menepi

Setelah peluru habis menyalak
Korban telah berjatuhan
Kota luluh lantak
Hanya industri yang meraup laba

Selasa, 22 Februari 2022

MENGANTAR

Dari jarak ku tatap
Tubuhmu melenggang
Kebaya serta tas anyam plastik
Bersatu dengan lanskap pasar

Di los sayuran
Kau menawar kau membayar
Setitik keringat di dahi
Berpendar oleh sinar matahari

Penjual ikan asin tempat berhenti
Ditimang dan ditekan
Ikan dibungkus kertas koran
Ikan masuk ke dalam tas

Setelah setengah harian
Dia tetap berkebaya
Dia tetap berkeringat
Dia mendatangiku

Tas belanja ditaruh di belakang
Dengan anggun ia duduk di depan
Aku tersenyum sambil mengayuh
Siang nanti makanku lawuh pindang dan sayur bobor

Minggu, 20 Februari 2022

UANG

Uang menggenggam jarak waktu
Nominalnya mengikuti untung rugi

Aku berdiri diam dengan mata nanar
Di depanku warung dengan aneka makanan
Perut terus berontak
Tanganku perlahan masuk ke saku celana
Selembar uang ku pegang dan ku timang
Jika uang ini untuk makan
Maka aku pulang ke rumah jalan kaki

Uang sebagai harkat derajat
Besar kecilnya kebutuhan

Aku di dalam bus pulang
Lapar tetap tak beranjak
Ku pejamkan mata mencoba untuk tidur
Namun kantuk tak datang jua
Hingga berhenti di terminal kota kecil

Uang berpindah dengan cepat
Yang tersisa hanya lapar dan lelah

Sabtu, 19 Februari 2022

MENDUNG

Beberapa hari ini mendung rajin mendatangi
Memberi warna kelabu di langit
Sesiangan menggoyang dedaunan
Mengarak awan dari waktu ke waktu

Namun matahari tetap menyelinap
Walau hanya sejenak jarak
Membentangkan sulur-sulur cahayanya
Memberi rona bagi mendungnya musim

Pada senja lembayung ia pamit
Diiringi sedikit rintik
Dan malam yang menjelang
Mengucapkan selamat tinggal pada langit kelam

Kamis, 17 Februari 2022

TELAH HILANG SATU NYAWA

Telah hilang satu nyawa
Tercerabut sebab sakit penyakit
Maka tiba waktunya
Kembali ke haribaan

Telah hilang satu nyawa
Di atas layon setelah bersuci
Mawar melati dan kemuning disebar
Agar tak salah jalan kembali

Telah hilang satu nyawa
Setelah liang lahat
Nisan didirikan
Handai dan harta kembali dengan sedih sekedarnya

Selasa, 15 Februari 2022

TRANSAKSI

Tak uang
Hanya saja kata 
Sekedar tawar menawar
Sebentar menatap gambar
Sedikit ragu dan tanya

Beberapa waktu telah lewat
Barang dibungkus
Dari kantong merogoh
Saling bertukar
Sambil berkata, "ambil kembaliannya"

Minggu, 13 Februari 2022

PETUAH

Emak meletakkan bijaknya di bibir
Sebagai penyambung lidah leluhur
Kata-katanya yang petatah petitih
Kearifan kebajikan dan kebijakan

Emak berbicara cenderung gumam
Nyaris senyum di wajahnya teduh
Pandangnya disamarkan oleh katarak
Namun petuahnya lembut menyentuh

Emak terkadang mengusap rambutku
Sambil berbagi kisah dan umpama
Aku seperti hewan yang terperangkap
Terpenjara oleh ujar-ujar

Sabtu, 12 Februari 2022

PEWARTA

Pewarta membombardir hingga opini
Diawali woro-woro di bawah ringin
Seperti bisik-bisik syak wasangka
Hingga sampah bagi mata ke tiga

Ada kalanya berita setajam belati
Dihunjamnya pada dalamnya pikir
Terus menerus diulang
Terus menerus dipiwulang

Warta pun menyebar serupa pageblug
Menginfeksi akal hingga endemik
Dengan satu kata sebagai pemicu
Pemenangnya adalah pengendali polemik

Kamis, 10 Februari 2022

KABAR

Kabar berkedip di layar baca
Berdesakan di belantara abjad
Salammu telah sampai, sobat
Hangat mentari pagi. Seperti biasa. 

Kabar menanggung rindu dendam
Dibawanya setiap warna
Dihamparkan di atas kenangan
Hingga terbaca air mata

Ketika kabar telah tunai
Kenangan genap cerai
Emosi jelas urai 
Semua kembali usai

Rabu, 09 Februari 2022

KAKAK ADIK

Karena pengalaman adalah hati 
Tiada sangkutan dengan usia
Maka persaudaraan berpilin 
Diikat oleh waktu

Iri dengki cemburu tangis dan sakit hati
Sebahagian dari bumbu penyedapnya
Pandang likat serta canggung
Sebagai penggenap perekat

Setelah badai berlalu
Angin sepoi berhembus kembali
Ada senyum dan air mata
Sebab tak ada gading yang tak retak

Selasa, 08 Februari 2022

KISAH TAK SAMPAI

Buku memuntahkan beban ceritanya 
Kata demi kata antri hingga beradu sikut
Mata yang lapar melahapnya
Hingga tak muat pikiran menampung

Makna berterbangan mencari induk semang
Seperti kunang-kunang berkelip
Hingga pikiran berkeliaran menjaringnya 
Dan menampungnya di palung hingga tenggelam

Beberapa halaman terakhir hanya putih, kosong
Seolah huruf meninggalkannya begitu saja
Ujung kertas terlipat sedikit tiada arti
Segores bahkan setitik tinta tak

Kamis, 03 Februari 2022

LANGKAH CATUR

Tak ada kelabu di antaranya
Hanya hitam dan putih pemisah yang jelas
Ketika itu pikiran berperang
Mengadu taktik saling serang

Adakalanya waktu seakan melambat
Pandangan tak beranjak
Ketegangan terasa di tiap hembusan nafas
Satu langkah buah catur dijalankan

Pertarungan mendekati akhir
Menang kalah telah terlampir
Hanya butuh sebuah langkah pamungkas
Dan pertandingan berakhir. Skak mat. 

Selasa, 01 Februari 2022

MATA INI

Kilau matamu menyapu wajahku
Hingga merah jambu sebab malu
Ketika akhirnya beradu pandang
Hanya likat sebagai tirainya

Semenjak kau melirik 
Menerawang adaku
Hatiku berdebar, 
bergemuruh riuh

Ada bahagia dan cemas di lubuk
Seperti harapan, 
timbul tenggelam dalam gelombang
Cupid melesakkan anak panah cinta

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...